Rabu, 01 Mei 2013

cerpen (TINI WITH VALENT)




By :Nadya Zakia Fitria
         
Adaw!
          Rasanya gak populer tuh kayak naik hysteria yang tinggiii… banget dan waktu udah nyampe puncak ngga di turun-turunin #tragisbanget! Itu yang udah Tini rasain selama 1 tahun di sekolah ini, sekolah favorit di Semarang, SMP 75 Semarang, Tini Cuma dikenal sama beberapa anak. Itu juga mereka Cuma mau manfaatin Tini, di segi kepintaran sama kekayaan emang Tini sangat berkecukupan meskipun namanya agak “use”. Jadi Cuma anak-anak yang ngga tau malu dan bodoh juga yang matre yang ndeketin cewe cupu kutu buku kaya Tini. Entah cuma numpang berangkat pake mobil kaya Lisa, atau minta di traktir jajan kaya Dewi cs, bisa juga minta dikerjain PR-nya kaya Bonbon dkk. Setelah dapat yang mereka inginkan, mereka akan pergi. Dan jika mereka membutuhkan akan kembali lagi. Dan Tinipun cuma pasrah nrima keadaan yang bener-bener ngenes ini.
          Sebenarnya cupu-nya Tini ngga kaya yang di sinetron-sinetron itu. Mereka kumel dan dekil. Sedangkan Tini bersih dan tidak udik, kulitnya juga halus, mukanya juga cantik. Cuma karena Tini memakai kacamata yang agak tebel, ngga cuma itu juga, rambut panjang Tini ngga pernah dia ikat modis walaupun tiap minggu dia ke salon untuk perawatan rambut. Yah, rambutnya selalu dikepang dua. Dan semua penampilan ini adalah kemauan mamanya. Katanya sih supaya anak gadisnya ini ngga terjerumus ke pergaulan sesat. Entah apa hubungannya, Tini ngga bisa nolak kemauan mamanya. Oiya,selain itu mamanya juga ngga mau ngasih Tini Smartphone yang canggih. Bayangin aja, di tahun 2012 ini Tini masih pake Handphone yang tebelnya kaya bungkus rokok.
          Hari ini adalah hari pertama Tini masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Dan ternyata di kelas Tini ada murid baru pindahan dari Jakarta katanya. Di lihat dari cara murid baru itu memperkenalkan diri dia termasuk anak yang ceria dan periang.  Namanya Valent, parasnya cantik dan manis. Penampilan dan gayanya sangat modis.

          Dia duduk sebangku dengan Tini, dia mau berteman dengan siapa saja termasuk Tini. Dua bulan akrab dengan Tini, mereka menjadi bersahabat, saling tau satu sama lain dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
“Tin, penampilan lo tuh harus berubah, nyokap lo tuh ngga masuk akal banget kalo lo harus berpenampilan seperti ini. Kalo mau jaga peragulan kan bisa dengan jaga sikap dan memakai baju yang terbilang sopankan?” ucap Valent ketika jam istirahat di dalam kelas.
          Tini diam sejenak sambil berpikir. Lalu dia menganggukan kepala dan tersenyum kepada Valent.
          “jadi lo mau kan rubah penampilan lo?”
“iya, iya. Ada benarnya omongan lo, gue juga udah bosen dengan penampilan yang gini-gini terus. Ntar gue jelasin ke nyokap dan bakal gue rubah penampilan mengerikan ini.”
“nah gitu dong!” jawab Valent. Dan bel pun berbunyi, pelajaran kembali di mulai.
Sebenarnya motivasi Tini berubah bukan Cuma karena bosennya dia dengan penampilan cupunya, tapi karena malunya dia dengan cowo yang bernama Steve. Dari dulu Tini memang udah suka dengan Steve, Cuma dia malu dengan penampilannya. Meski Steve adalah orang yang ramah dan tidak membeda-bedakan teman.
Setelah membujuk mamanya agar dia bisa merubah penampilannya dengan jurus banjir di Bandung, akhirnya Tini di ijinkan. Keesokannya 180° Tini berubah jadi cewe modis dan ngga beda jauh cantiknya dengan Valent. Meski terlihat sedikit risih dengan penampilannya sendiri Tini memperlihatkan rasa kepercayaan dirinya di depan Steve. Steve hanya tersenyum melihat tingkahnya.
“wah, lo emang cantik tin.” Puji Valent ketika melihat Tini baru masuk kelas
“thanks lent” jawab Tini
“eh Tin, hari ini lo jadi pembicaraan seluruh anak satu sekolahan loh. Dan tau ngga lo, Vanilla marah banget karene ngerasa tersaing sama elo. Ha . . ha . . dasar cewe sirik dia mah.”
“hemm, gue males berurusan sama dia”
“emang gitu sebaiknya, oh iya, nih undangan party gue. Lo harus datang ya sahabat cantik gue ha . .ha . .”
“pastinya dong he . .he . . “
Di acara pesta ulang tahun Valent, Tini datang dengan membawa kotak kado kecil yang berisi jam tangan. Dengan penampilannya yang pastinya modis. Di tengah acar pesta Vanilla dengan sengaja menumpahkan minumannya ke baju Tini.
“apa-apaan sih lo?” bentak Valent
“loh kok lo yang sewot” culas Vanilla
“yaiyalah selain karna Tini sahabat gue, lo juga udah ngerusak pesta gue”
“oyah? De-eL!” ucap Vanilla berbalik dan ternyata dia terpeleset dan jatuh kekolam renang
Melihat itu, Tini langsung menyelamatkan Vanilla karna ternyata Vanilla tidak bisa berenang. Kedua gadis tersebut basah kuyub, bersukur acara ulang tahun ke 15 Valent masih bisa berjalan lancar. Meski akhirnya Vanilla langsung pulang karena merasa sangat malu. Semuanya memaklumi dengan sifat Vanilla yang suka cari gara-gara itu.
Beberapa minggu kemudian diadakan acara Classmeeting. Tini dengan beberapa temannya akan mewakili kelasnya untuk mengikuti pertandingan Voli. Dan ternyata timnya dapat masuk final. Saat Tini dan Valent sedang beristirahat, menunggu giliran bertanding Vanilla menghampiri mereka.
“Tin, Lent, gue mau minta maaf sama kalian karna perbuatan gue selama ini. Dan ngucapin makasih banget ama lo Tin, karna udah nyelamatin gue. Kalian mau trima maaf gue?” ucap Vanilla.
Entah mahluk apa yang telah masuk kedalam tubuh gadis tersebut, tapi melihat ketulusannya meminta maaf membuat Valent dan Tini memeluknya erat-erat.
“pasti kita maafin elo Van” jawab Tini
“pastinya” sahut Valent
Setelah itu Tim Tini akan melawan lawannya, perwakilan kelas VIII-C. Dan akhirnya tim Tini memenangkan pertandingannya dengan score 24-13. Saat Tini merayakan kemenangannya di atas panggung, Steve mendekati Tini  dan memegang tangan Tini, Steve juga memberikan sebuah boneka berbentuk Love.
“Tin, gue suka sama lo, gue suka dari dulu sewaktu lo kelas tujuh. Gue suka sama senyum lo, tawa lo, semuanya dari lo. Tin, lo mau jadi pacar gue?”
“ehm,, iya” Tini Cuma bisa tersenyum bahagia.
Begitulah cerita indah SMP Tini, dari Tini si kutu buku sekarang menjadi Tini yang modis dan trendy. Bersama Valent sahabatnya dia tetap menjaga pergaulannya. Tini dan Valent akan selalu menjadi sahabat selamanya, keluarga mereka juga sama-sama dekat. Dan Steve juga selalu setia pada Tini. Vanilla juga masih berhubungan dengan baik. Lalu Lisa, Bonbon dan Dewi mereka sudah tidak bergantung pada Tini lagi, mereka juga sekarang akrab dengan Tini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar