By
:Nadya Zakia Fitria
Adaw!
Rasanya gak populer tuh kayak naik
hysteria yang tinggiii… banget dan waktu udah nyampe puncak ngga di
turun-turunin #tragisbanget! Itu yang udah Tini rasain selama 1 tahun di
sekolah ini, sekolah favorit di Semarang, SMP 75 Semarang, Tini Cuma dikenal
sama beberapa anak. Itu juga mereka Cuma mau manfaatin Tini, di segi kepintaran
sama kekayaan emang Tini sangat berkecukupan meskipun namanya agak “use”. Jadi
Cuma anak-anak yang ngga tau malu dan bodoh juga yang matre yang ndeketin cewe
cupu kutu buku kaya Tini. Entah cuma numpang berangkat pake mobil kaya Lisa,
atau minta di traktir jajan kaya Dewi cs, bisa juga minta dikerjain PR-nya kaya
Bonbon dkk. Setelah dapat yang mereka inginkan, mereka akan pergi. Dan jika
mereka membutuhkan akan kembali lagi. Dan Tinipun cuma pasrah nrima keadaan
yang bener-bener ngenes ini.
Sebenarnya cupu-nya Tini ngga kaya
yang di sinetron-sinetron itu. Mereka kumel dan dekil. Sedangkan Tini bersih
dan tidak udik, kulitnya juga halus, mukanya juga cantik. Cuma karena Tini
memakai kacamata yang agak tebel, ngga cuma itu juga, rambut panjang Tini ngga
pernah dia ikat modis walaupun tiap minggu dia ke salon untuk perawatan rambut.
Yah, rambutnya selalu dikepang dua. Dan semua penampilan ini adalah kemauan mamanya.
Katanya sih supaya anak gadisnya ini ngga terjerumus ke pergaulan sesat. Entah
apa hubungannya, Tini ngga bisa nolak kemauan mamanya. Oiya,selain itu mamanya
juga ngga mau ngasih Tini Smartphone yang canggih. Bayangin aja, di tahun 2012
ini Tini masih pake Handphone yang tebelnya kaya bungkus rokok.
Hari ini adalah hari pertama Tini
masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Dan ternyata di kelas Tini
ada murid baru pindahan dari Jakarta katanya. Di lihat dari cara murid baru itu
memperkenalkan diri dia termasuk anak yang ceria dan periang. Namanya Valent, parasnya cantik dan manis.
Penampilan dan gayanya sangat modis.
Dia duduk sebangku dengan Tini, dia
mau berteman dengan siapa saja termasuk Tini. Dua bulan akrab dengan Tini,
mereka menjadi bersahabat, saling tau satu sama lain dan menerima kekurangan
dan kelebihan masing-masing.
“Tin,
penampilan lo tuh harus berubah, nyokap lo tuh ngga masuk akal banget kalo lo
harus berpenampilan seperti ini. Kalo mau jaga peragulan kan bisa dengan jaga
sikap dan memakai baju yang terbilang sopankan?” ucap Valent ketika jam
istirahat di dalam kelas.
Tini diam sejenak sambil berpikir.
Lalu dia menganggukan kepala dan tersenyum kepada Valent.
“jadi lo mau kan rubah penampilan lo?”
“iya, iya.
Ada benarnya omongan lo, gue juga udah bosen dengan penampilan yang gini-gini
terus. Ntar gue jelasin ke nyokap dan bakal gue rubah penampilan mengerikan
ini.”
“nah gitu
dong!” jawab Valent. Dan bel pun berbunyi, pelajaran kembali di mulai.
Sebenarnya
motivasi Tini berubah bukan Cuma karena bosennya dia dengan penampilan cupunya,
tapi karena malunya dia dengan cowo yang bernama Steve. Dari dulu Tini memang
udah suka dengan Steve, Cuma dia malu dengan penampilannya. Meski Steve adalah
orang yang ramah dan tidak membeda-bedakan teman.
Setelah
membujuk mamanya agar dia bisa merubah penampilannya dengan jurus banjir di
Bandung, akhirnya Tini di ijinkan. Keesokannya 180° Tini berubah jadi cewe
modis dan ngga beda jauh cantiknya dengan Valent. Meski terlihat sedikit risih
dengan penampilannya sendiri Tini memperlihatkan rasa kepercayaan dirinya di
depan Steve. Steve hanya tersenyum melihat tingkahnya.
“wah, lo
emang cantik tin.” Puji Valent ketika melihat Tini baru masuk kelas
“thanks
lent” jawab Tini
“eh Tin,
hari ini lo jadi pembicaraan seluruh anak satu sekolahan loh. Dan tau ngga lo,
Vanilla marah banget karene ngerasa tersaing sama elo. Ha . . ha . . dasar cewe
sirik dia mah.”
“hemm, gue
males berurusan sama dia”
“emang
gitu sebaiknya, oh iya, nih undangan party gue. Lo harus datang ya sahabat
cantik gue ha . .ha . .”
“pastinya
dong he . .he . . “
Di acara
pesta ulang tahun Valent, Tini datang dengan membawa kotak kado kecil yang
berisi jam tangan. Dengan penampilannya yang pastinya modis. Di tengah acar
pesta Vanilla dengan sengaja menumpahkan minumannya ke baju Tini.
“apa-apaan
sih lo?” bentak Valent
“loh kok
lo yang sewot” culas Vanilla
“yaiyalah
selain karna Tini sahabat gue, lo juga udah ngerusak pesta gue”
“oyah?
De-eL!” ucap Vanilla berbalik dan ternyata dia terpeleset dan jatuh kekolam
renang
Melihat
itu, Tini langsung menyelamatkan Vanilla karna ternyata Vanilla tidak bisa
berenang. Kedua gadis tersebut basah kuyub, bersukur acara ulang tahun ke 15 Valent
masih bisa berjalan lancar. Meski akhirnya Vanilla langsung pulang karena
merasa sangat malu. Semuanya memaklumi dengan sifat Vanilla yang suka cari
gara-gara itu.
Beberapa
minggu kemudian diadakan acara Classmeeting. Tini dengan beberapa temannya akan
mewakili kelasnya untuk mengikuti pertandingan Voli. Dan ternyata timnya dapat
masuk final. Saat Tini dan Valent sedang beristirahat, menunggu giliran
bertanding Vanilla menghampiri mereka.
“Tin,
Lent, gue mau minta maaf sama kalian karna perbuatan gue selama ini. Dan
ngucapin makasih banget ama lo Tin, karna udah nyelamatin gue. Kalian mau trima
maaf gue?” ucap Vanilla.
Entah
mahluk apa yang telah masuk kedalam tubuh gadis tersebut, tapi melihat
ketulusannya meminta maaf membuat Valent dan Tini memeluknya erat-erat.
“pasti
kita maafin elo Van” jawab Tini
“pastinya”
sahut Valent
Setelah
itu Tim Tini akan melawan lawannya, perwakilan kelas VIII-C. Dan akhirnya tim
Tini memenangkan pertandingannya dengan score 24-13. Saat Tini merayakan
kemenangannya di atas panggung, Steve mendekati Tini dan memegang tangan Tini, Steve juga
memberikan sebuah boneka berbentuk Love.
“Tin, gue
suka sama lo, gue suka dari dulu sewaktu lo kelas tujuh. Gue suka sama senyum
lo, tawa lo, semuanya dari lo. Tin, lo mau jadi pacar gue?”
“ehm,,
iya” Tini Cuma bisa tersenyum bahagia.
Begitulah
cerita indah SMP Tini, dari Tini si kutu buku sekarang menjadi Tini yang modis
dan trendy. Bersama Valent sahabatnya dia tetap menjaga pergaulannya. Tini dan
Valent akan selalu menjadi sahabat selamanya, keluarga mereka juga sama-sama
dekat. Dan Steve juga selalu setia pada Tini. Vanilla juga masih berhubungan
dengan baik. Lalu Lisa, Bonbon dan Dewi mereka sudah tidak bergantung pada Tini
lagi, mereka juga sekarang akrab dengan Tini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar