Ada secarik kertas putih dimejaku
Selembar amplop putih dibawahnya
Mungkin penanya tersingkap dibalik kertas itu
Tiap masuk kamar selalu pandangan mengarahnya
Berhari-hari ada rasa ragu di dalam hati
Ingin mengutarakan perasaanku padamu
Menanyakan, apa yang salah hingga tiada rasa sesal kamu memilih pergi
Aku yang terlalu berjuang, atau kamu yang tak pernah sayang
Berjalan kisah kita hanya sebentar
Aku menitipkan semua hati di tanganmu
Mempercayaimu, dan mengharapkanmu
Aku yang terlalu sayang, atau kamu yang enggan berjuang
Menyelaraskan jalan pikiran, agar bisa beriringan.
....
Jumat, 16 Desember 2016
Tiap lima tigapuluh
Jadwal kuliahku terbilang padat, 3 dari 6 kupulang petang
Selasa rabu dan kamis selalu kupulang berteman senja yg menggelap
Berjalan melewati aspal hitam bekas kaki jutaan pelajar rantauan
Membawa pulang banyak tuntutan untuk hari kemudian
Terbeban berat bertumpu pada telapak kaki yang memijak sepatu kusam penuh debu
Meskipun itu sepatu baru, beberapa waktu lalu
Terbilang dekat fakultas dengan asramaku, terbilang jauh karena jarang memapah tanah kakiku
Terbiasa, diujung jalan, sosok yang lama kukenal terlihat diseberang
Tiap lima tigapuluh
Wajah putih bersih bilasan air wudhu itu bersinar menggantikan senja malam
Tiap lima tigapuluh
Dia keluar dari tandang untuk mengumandangkan adzan
Tiap lima tigapuluh
Baju koko putih, khasnya selama bertaun kumengenalnya tak pernah kusut
Tiap lima tigapuluh
Tanpa sapaan, hanya senyum dan sedikit tawa tersungging dibibirnya
Menandakan dia masih mengingatku dan mengenalku
Teman lama di masalalu
Selasa rabu dan kamis selalu kupulang berteman senja yg menggelap
Berjalan melewati aspal hitam bekas kaki jutaan pelajar rantauan
Membawa pulang banyak tuntutan untuk hari kemudian
Terbeban berat bertumpu pada telapak kaki yang memijak sepatu kusam penuh debu
Meskipun itu sepatu baru, beberapa waktu lalu
Terbilang dekat fakultas dengan asramaku, terbilang jauh karena jarang memapah tanah kakiku
Terbiasa, diujung jalan, sosok yang lama kukenal terlihat diseberang
Tiap lima tigapuluh
Wajah putih bersih bilasan air wudhu itu bersinar menggantikan senja malam
Tiap lima tigapuluh
Dia keluar dari tandang untuk mengumandangkan adzan
Tiap lima tigapuluh
Baju koko putih, khasnya selama bertaun kumengenalnya tak pernah kusut
Tiap lima tigapuluh
Tanpa sapaan, hanya senyum dan sedikit tawa tersungging dibibirnya
Menandakan dia masih mengingatku dan mengenalku
Teman lama di masalalu
judulnya panjang
Mamah
Untuk pertama kalinya aku merasakan sakit di balik tulang rusuk bagian kanan
Biasanya karena aku belum makan, maklum aku anak kosan
Tapi mamah,
Aku sudah minum obatku, tetap saja rasanya tak mau hilang
Tiap mau tidur, nafasku berat, seperti ada jangkar kapal menahan dadaku
Tiap bangun tidur, mataku berat, berat aku terima kalo itu hanya mimpi
Mimpi dia masih bersamaku, mimpi dia masih menyayangiku seperti waktu itu
Mah,
Mamah benar,
Aku belum siap bermain cinta-cintaan seperti orang kebanyakan
Aku belum cukup dewasa untuk menahan sakit hati sendirian
Mah,
Kau jauh disana, aku dsni sendiri melawan pilu di hati yang kurasa pertama kali
Rasanya sakit sekali:(
Untuk pertama kalinya aku merasakan sakit di balik tulang rusuk bagian kanan
Biasanya karena aku belum makan, maklum aku anak kosan
Tapi mamah,
Aku sudah minum obatku, tetap saja rasanya tak mau hilang
Tiap mau tidur, nafasku berat, seperti ada jangkar kapal menahan dadaku
Tiap bangun tidur, mataku berat, berat aku terima kalo itu hanya mimpi
Mimpi dia masih bersamaku, mimpi dia masih menyayangiku seperti waktu itu
Mah,
Mamah benar,
Aku belum siap bermain cinta-cintaan seperti orang kebanyakan
Aku belum cukup dewasa untuk menahan sakit hati sendirian
Mah,
Kau jauh disana, aku dsni sendiri melawan pilu di hati yang kurasa pertama kali
Rasanya sakit sekali:(
Kamis, 08 Desember 2016
RESUME PKM-GT "Isu Penghapusan Un"
Dari tahun ke tahun penyelenggaraan Ujian Nasional selalu
diwarnai dengan pro-kontra. Di satu pihak ada yang meyakini bahwa Ujian
Nasional sebagai syarat kelulusan siswa masih tetap diperlukan. Tetapi di lain
pihak, tidak sedikit pula yang menyatakan menolak Ujian Nasional sebagai syarat
kelulusan siswa. Masing-masing pihak tentunya memliki argumentasi tersendiri.
Oleh karena itu tujuan dari makalah ini adalah untuk membantu bagaimana
menjelaskan solusi dari pro-kontra Ujian Nasional tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas maka pada makalah ini akan
dibahas tentang, mengapa UJian Nasional dijadikan pertimbangan kelulusan, Pro-
kontra Ujian Nasional, Dampak Ujian Nasional, Solusi Pro-kontra Ujian Nasional.
Namun saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyiapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai pengganti
moratorium Ujian Nasional (UN) pada 2017. Ujian Nasional dihentikan sementara
karena dianggap tak mampu meningkatkan mutu pendidikan dan kurang mendorong
kemampuan siswa secara utuh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy
mengatakan USBN diselenggarakan oleh Kemdikbud, pemerintah daerah dan sekolah
yang diawasi standarnya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan dewan
pendidikan provinsi serta daerah. USBN juga akan melibatkan banyak pihak seperti
guru dan masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)