Sabtu, 24 Februari 2018

Tukar suami dengan wifi-

Waaaaht?

Semakin berkembangnya kemajuan teknologi di era sekarang, semakin mempermudah kita dalam mengakses apapun, baik itu informasi maupun komunikasi. Sebagai makhluk sosial, manusia diciptakan untuk bermasyarakat, dapat berinteraksi dengan orang lain. Ingat sewaktu dulu aku masih kecil, interaksi di lingkungan rumah sebagian besar dilakukan secara langsung, atau telepon rumah apabila jaraknya lumayan menguras bensin. Mentoknya menggunakan yahoo messenger yang masih harus di akses di warnet. Namun di masa remajaku, berarti tidak sampain 10tahun waktu berlalu, sekarang, tiada batas antar tembok maupun waktu, semua berjalan semulus paha wkwk, kita bisa berkoneksi dengan jenis apa, siapa, dimana, dan kapan saja. Hingga itu menjadi candu, bagi sebagian orang, seperti aku. Beda candu yang dimilik seseorang, seperti aku, aku hanya takbisa lepas dari benda putih kecil itu, meskipun dia dalam keadaan mati atau tanpa sinyal, aku harus berada didekatnya. Entahlah, aku tak punya alasan tersendiri untuk menjelaskan kenapa. Plis, jangan ungkit soal agama, kenapa aku ga pilih alquran kecil saja sebagai canduku(?) Aku juga berharap ada hidayah macam itu, tapi hidayah tidak ditunggu, aku harus berusaha sendiri, dan jujur, masih sulit hatiku tergerak untuk menjadikannya bacaan tiap waktu dalam satu hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar