Kamis, 28 Desember 2017

letter to Ridha Andaru Jehan Pramesti

Hello JEHAN!

Sure, this is for you

Kenapa aku menulis disini, kenapa tidak langsung chat LINE padamu? Karena aku tau, kau rajin membuka semua sosmed yang aku punya. Kau sebagai pelanggan tetap di setiap akunku, untuk mencari setiap detik update dan salahku, terimakasyiJ



Membuat sebagian orang membenciku dengan memperkenalkan namaku nadya, dan menceritakan kesalahan, keburukan atau cerita hayalan yang kau buat. Bahkan mereka belum pernah bertemu denganku, aku saja tidak tahu nama mereka, tapi dengan mereka mendengar namaku, rasanya mereka akan mengernyitkan dahi, dan yang terlintas adalah ribuan cemooh yang pernah kau sampaikan pada mereka.

Membenciku? Dengan alasan MANTANmu tidak menerimamu kembali? atau MANTANmu menyukaiku?

IT IS MY FAULT?

Kau membuatku berperan sebagai tokoh utama dalam hubungan kalian, memberikan seribu alasan orang untuk ikut menghujat tanpa penyesalan.

Empat taun sudah mulutmu penuh sesak memanggil namaku? Kaukira kutaktahu? Benih yang kau tabur itu telah sampai ditelingaku. Aku sedih, padamu, padaku yang tak mau melawanmu balik, dengan mencari kesalahankesalahan yang pernah kau lakukan, aib yang kau punya, musuh yang mau membeberkan semua, tau tiap lekuk masalahku dengan teman, sahabatku, bahkan sampai menghubungi mantan pertamaku waktu smp, dan mungkin mantan yang lain, its amaz. Sayangnya aku tak punya waktu sepertimu. Dan aku tak mau mengharap dosa darimumuL kau tau dosaku sudah banyakkan? ah apa kau punya buku catatan untuk menceritakan semua kesalahanku, boleh aku minta copyannya?

Akukira dengan drama yang daridulu kau lakukan kau akan bosan, akukira bertambah umurmu tambah dalam juga ilmu agamamu, oke aku gaakan bahas agama denganmu, aku juga tidak akan mengguruimu. Aku harap ada seseorang yang benarbenar bias kamu dengarkan, meskipun orangorang yang kau curhati itu semua menyuruhmu untuk moveon, tapi kau hanya menggerutu, berpurapura taubat, tapi… yah kau tau, kembali lagi kau memohon padanya, dan lagi menyalahkanku sebagai penyebabnya.

Aku tidak tau apa yang dipikiranmu, sungguh, mungkin menurutmu kehidupanku tak sebaik kamu, tapi, setidaknya aku tidak repot mencari kesalahan orang selama empat tahun, yang bahkan belum pernah bertemu untuk sekedar menyapa.

Kau saja tak mau bertemu, kenapa? Mencoba menjelaskan apa yang telah kamu perbuat padaku, lalu mengklarifikasikan ke orangorang yang sudah kau racuni, dan berkata “hei, semua yang pernah aku bilang itu tidak benar!!” I don’t want to. Dan aku tau kamu tidak akan mau. Selama ini kamu merasa menang karena membuat orang disekitarku juga ikut membenciku. Dan apa yang kau dapatkan? Apa dia kembali padamu? Dengan kau menceritakan semua kesalahanku padanya, apa ada yang berubah? Apa dia mulai membalas chatmu, apa dia mulai mengajak makan siang dan nonton padamu?

Sebahagia itukah kau dengan kehidupanmu itu?


Silahkan, buat tulisan ini, menjadi bahan ghibahanmu lagi, sudah lama kau tidak dapat informasi baru dariku pastinya. Dan jehan, terimakasih untuk batubatu yang kau lemparkan padaku, tahukah kau, itu bahan baku untukku membuat istanaku. Dan aku yakin ditiap doamu, aku tidak akan bersamanya? hehe

-nadya,
yang merasa terdzalimi bertauntaun olehmu._.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar