Arang tidak hanya untuk membakar, namun bisa dicampur ke
dalam makanan
Bila selama ini arang dipakai untuk membakar beraneka ragam
daging maupun makanan lain yang bersumber dari air tawar atau hasil laut, kini
bahan bakar itu justru dicampurkan ke dalam makanan, seperti roti hot dog,
frozen yoghurt, bahkan jajanan tradisional dawet ireng atau cendol hitam.
Jangan terkecoh dengan warna makanan yang jadi hitam, dan khawatir akan
menemukan rasa arang terbakar di dalam makanan-makanan tersebut. Rasa asli
makanan tetap bisa Anda nikmati, kok. Bahkan, ada manfaat tersembunyi dari
arang yang ditambahkan tersebut.
Tren makanan berwarna hitam dengan menggunakan pewarna dari
arang pada mulanya muncul di Jepang beberapa tahun lalu. Baru setelah sejumlah
gerai burger di Jepang menggunakan roti (bun) berwarna hitam, kepopulerannya
mulai meluas ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Warna hitam tersebut dibuat dari bahan alami, seperti arang
bambu, kayu atau jerami, dan mengandung natural activated charcoal.
“Natural activated charcoal memiliki pori-pori yang efektif
mengikat racun-racun dan zat kimia, seperti sianida, asam lemak, formalin,
metaldehyde, racun tanaman, obat-obatan, botox dan merkuri,” kata dr. Karin
Wiradarma, ahli kesehatan dari klikdokter.com di Jakarta beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, makanan berwarna hitam sebetulnya dapat
dikonsumsi bagi Anda yang ingin melakukan detoksifikasi racun-racun di dalam
tubuh. Tak perlu khawatir soal keamanannya karena natural activated charcoal
tidak diserap oleh tubuh, sehingga tidak meninggalkan residu di dalam organ
tubuh, seperti yang terjadi pada pewarna sintetis.
Hal itu dapat dibuktikan ketika buang air besar, kotoran
akan berwarna hitam karena natural activated charcoal tidak terserap oleh
sistem pencernaan. Selain detoksifikasi , natural activated charcoal juga
bermanfaat untuk menurunkan gas dalam saluran pencernaan (kembung) dan
mengobati diare.
Efektivitas natural activated charcoal dalam detoksifikasi
tergantung pada jenis dan kuantitas
racun yang masuk ke tubuh. Jenis racun, seperti timbal, besi dan alkohol,
diserap oleh natural activated charcoal lebih lama. Oleh karena itu, untuk
mengoptimalkan detoksifikasi, maka makanan dengan natural activated charcoal
dapat dikonsumsi tiga jam setelah makan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar